WHAT'S NEW?
Loading...

PENGANGKUTAN BETON


Metode Pengangkutan Beton ( Transporting Concrete)
Pengangkutan Beton

 Beton diangkut dengan berbagai cara, mulai dari kereta dorong penuang ( dumpers ), truk ready-mix, sampai pompa beton.  Sedikitnya ada 3 macam gerakan, yaitu dari pengadukan sampai ke lokasi, dari lokasi ke bagian yang dicor secara vertikal dan horizontal.
Pengangkutan beton dari lokasi pencampuran ke lokasi pengadukan harus sedemikian cepat, sehingga beton tidak kering sehingga mempengaruhi pada saat pelaksanaan pengecorannya ( workabilitas ). Pada saat pengangkutan juga perlu diperhatikan segregasi agar terhindar dari beton yang tak seragam. Pada pelakasanaan proyek Hotel Novotel Bandar Lampung pengangkutan dari lokasi pengaan selang tedukan menggunakan mixer truck, dan dipindahkan ke bucket untuk mencapai daerah yang sulit untuk dijangkau, pada bucket disambung dengan tremie untuk menghindari tinggi jatuh yang berlebihan ( > 1,5 m ) sehingga tidak terjadi segregasi. Menurut SNI - 03 - 2847 - 2002 pengangkutan adukan meliputi :
  1. Beton harus diantarkan dari tempat pencampuran ke lokasi pengecoran dengan cara yang dapat mencegah terjadinya pemisahan ( segresi ) atau hilangnya bahan.
  2. Peralatan pengantar harus mampu menghantarkan beton ke tempat pengecoran tanpa pemisahan bahan dan tanpa sela yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas campuran.




Pengangkutan dikerjakan dengan menggunakan trukmixer dan selama dalam perjalanan, mixer diputar dengan RPM 400. Lama perjalanan dari pabrik ke lokasi pembangungan kurang lebih 20 menit sedangkan adukan beton harus dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai, jadi untuk lamanya pengangkutan memenuhi ketentuan dari PBI'71. Untuk menghindari panas yang tinggi dan penguapan maka pengangkutan dilaksanakan dilaksanakan pada malam hari.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengankutan beton dari tempat penyiapan adukan ke tempat pengecoran adalah sebagai berikut;
  1. Harus dihindari adanya pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. 
  2. Cara pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.
  3. Adukan beton umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam bila adukan beton digerakkan kontinyu secara mekanis.
  4. Apabila jangka waktu pengangkutan memakan waktu yang panjang, harus dipakai bahan penghambat pengikatan.
  5. Pengangkutan harus diorganisir sedemikian sehingga pengecoran tidak terganggu / berhenti karena keterlambatan pengangkutan / pengiriman beton. 
Cara dan alat pengankutan beton

1. alat angkut manual dan mesin, alat angkut manual menggunakan tenaga manusia, dengan alat bantu sederhana (dapat berupa ember, dolak, gerobak dorong, talang) dan biasanya mempunyai kapasitas kecil. 
2. Alat angkut mesin biasannya dibutuhkan untuk pengerjaan yang kapasitasnya besa danjarak antara tempat pengolahan beton dan tempat pengerjaan struktur jauh. Contoh Alat angkut ini adalah truck mixer, belt conveyor, pompa dan tower crane.



Alat angkut disesuaikan dengan jenis beton :
1.    Beton yang dipompa adalah beton yang memenuhi persyaratan beton pompa
2.    Beton pavement dan beton dengan permukan tekstur estetika tidak dapt dipompa
3.     Beton dengan slump rendah tidak dapat diangkut dengan bucket, karena akan melekat pada dinding
4.    Beton mengalir tidak dapat diangkut dengan bucket, karena air dan pasta akan bocor













SUMBER:

0 komentar:

Posting Komentar