1.
Pengujian Slump, yang berbentuk kerucut terpancung ciptaan “ Abrams” untuk
beton yang encer. Yang dipakai secara intensif dilapangan sangat berguna untuk
mendeteksi keseragaman campuran sebelum dilakukan pencetakan terhadap benda
uji. Ada beberapa macam dari bentuk slump yang terjadi yaitu :
a. Slump yang benar (true Slump)
b. Slump geser (Shear Slump)
Sebagian kerucut beton meluncur kebawah sepanjang
bidang miring. Jika hal itu terjadi, maka pengujian slump harus diulang. Jika
bentuk slump itu terjadi secara konsisten maka berarti sifat kohesi campuran
yang diuji adalah kurang baik.
c. Slump runtuh (Collapse Slump)
Campuran dikatakan mempunyai Collapse slump, jika
setelah kerucut diangkat campuran akan mengalami runtuh (collapse).
2.
Tes Bola Kelly, dikembangkan di Amerika sebagai alternative tes slump, tes ini
memiliki keunikan yang menguntungkan dalam hal pemakaiannya untuk beton dalam
gerobak dorong atau beton dalam cetakan dan tes ini lebih sederhana secara
cepat untuk dilaksanakan dari pada test slump.
3.
Tes kekentalan Vebe, dikembangkan di Swedia oleh V. Barkner, pada dasar tes
penuangan kembali mengidentifikasikan atas dua hal, yaitu compactability dan
mobility dari beton yang ditargetkan.
4. Tes leleh (flow test), beton yang memiliki
nilai leleh yang sama berbeda tingkat kecelakaannya, akan tetapi tes tersebut
memberikan perkiraan yang baik dari konsistensi beton yang cenderung
menimbulkan segregasi.
5.
L-SHAPE-BOX, Dipakai untuk mengetahui kriteria ‘passing ability’ dari beton
SCC. Dengan menggunakan L-Shape Box, dapat diketahui kemungkinan adanya
blocking beton segar saat mengalir, dan juga dapat dilihat viskositas beton
segar yang bersangkutan. Selanjutnya dengan L-Shape-Box test akan didapat nilai
blocking ratio yaitu nilai yang didapat
dari perbandingan antara H2 / H1. Semakin besar nilai blocking ratio, semakin
baik beton segar mengalir dengan viskositas tertentu. Untuk test ini kriteria
yang umum dipakai baik untuk tipe konstruksi vertikal maupun
6.
V – FUNNEL, Dipakai untuk mengukur viskositas beton SCC dan sekaligus
mengetahui ‘segregation resistance’ . Kemampuan beton segar untuk segera
mengalir melalui mulut di ujung bawah alat ukur V-funnel diukur dengan besaran
waktu antara 6 detik sampai maksimal 12
detik.
0 komentar:
Posting Komentar